30 September 2009

Kata Ikhlas untuk atasan dan bawahan

. 30 September 2009

Kita Sering menjumpai atau mungkin sering mendengar atau mungkin sering menghadapi seseorang (khususnya pimpinan) yang mengatakan, “ hai.! you kalo kerja yang ikhlas dong, jangan seperti tukang batu, engkau baru mau kerja kalo ada bahan didepanmu” kalau kita cermati, kata itu bermakna “ kita disuruh bekerja dengan ikhlas dan tidak usah memikirkan apa yang akan diperoleh”.


Dan dia berkata lagi, “ apa yang akan kamu dapatkan semuanya adalah urusan Allah, jadi kamu gak usah itung-itungan”. Kalau dicermati lagi, kita bisa tangkap maknanya bahwa, “rejeki itu urusan Yang Kuasa, tidak usah terlalu ditunggu-tunggu, bekerja saja dan Allah pasti akan memberinya.!
Terus......, apa yang dapat anda katakan?
Menurut saya ada benarnya, tapi juga ada tidak benarnya kalau pimpinan kita hanya berpikir dan berbicara seperti itu, dan tidak pernah mau memahami tugas dan tanggungjawabnya. Kata Ikhlas bukan hanya diperuntukan ke kita saja sebagai bawahan/pekerja, tapi juga harus ditujukan ke atasan. Pada suatu waktu saya pernah bicara dalam suatu forum pelatihan begini, “boleh-boleh saja pimpinan mengatakan bahwa kita harus bekerja dengan ikhlas dan selalu bekerja karena dan untuk Allah,” namun ucapan itu seyogyanya tidak berhenti disitu saja. Perkataan itu harus dilanjutkan karena kalimat itu ada pasangannya yang menyebabkan terjadinya kesetimbangan antara bawahan dan atasan, sebagaimana Allah selalu menciptakan segala sesuatu di dunia ini berpasangan, tentu untuk kesetimbangan tersebut. Didasari kenyataan ini, pimpinan seyogyanya (harus) juga berpikiran bahwa,“ pimpinan harus memberikan upah yang layak dan mampu memberikan kesejahteraan bawahan dan keluarganya tanpa pernah ditagih oleh bawahan”. Dalam hal ini pimpinan juga seyogyanya mampu memberikan jaminan bahwa upah tersebut sudah diberikan sebelum keringat bawahannya mengering.
Kita sebagai bawahan rindu akan kalimat dari pimpinan begini, “Wahai partnerku, bekerjalah engkau dengan ihklas karena aku pimpinanmu juga dengan ihklas bekerja untuk mempertanggungjawabkan kesejahteraan kamu dan keluargamu”.
Bila ini terjadi, alangkah bahagianya kelompok orang yang ada dalam satuan kerja dengan ke-ihklas-an atasan dan bawahan yang saling merajut. Dan saya yakin kelompok kerja itu akan menjadi team yang baik yang selalu bekerja untuk menjadikan lembaganya semakin maju dan semakin maju. Tidak perlu ditagih.!! Amin..

1 komentar:

resta07 mengatakan...

bkerja dengan ikhlas sangatlah perlu, karena dengan keikhlasan semua yang dikerjakan akan terasa lebih menyenangkan..
akan ada imbalan yang setimpal bagi mereka yang bekerja dengan ikhlas...
yakinlah..
keseimbangan itu akan terwujud... (>_<)


Kunjungi blog saya